03.57
0

Botol-botol plastik bekas merupakan salah satu sampah non organik yang sangat sulit terdegradasi di lingkungan sehingga harus dimanfaatkan agar tidak menjadi pencemaran lingkungan. Botol-botol plastik bekas ini masih cukup banyak terdapat di lingkungan Dusun Bandungsari, Desa Danurejo sebagai hasil dari limbah rumah tangga. Untuk mengatasi masalah sampah ini, maka salah satu program kerja yang terkait program multidisplin kami dengan tema “Gerakan Desa dan Masyarakat Bersih serta Sehat”  adalah Pemanfaatan Botol Bekas untuk Tanaman Hias dengan Metode Hidrogel. Program kerja ini terlaksana pada hari Sabtu, 17 Januari 2014 dengan sasaran siswa anak kelas 3, 4, dan 5 MI Muhammadiyah Danurejo Kecamatan Mertoyudan dengan jumlah peserta 50 anak.

Kegiatan dimulai pada pukul 11.00 setelah siswa pulang sekolah, kemudian siswa dikumpulkan ke dalam salah satu kelas.  Siswa kelas 3, 4, dan 5 dibagi menjadi 7 kelompok. Siswa diberi penjelasan mengenai apa itu hidrogel, fungsi hidrogel, cara menggunakan hidrogel, cara merawat hidrogel, dan tanaman apa saja yang bisa ditanam di media hidrogel. Setelah itu, dilanjutkan dengan praktek langsung membuat tanaman hias dengan menggunakan hidrogel. Setiap kelompok diberi 1 bibit hidrogel dengan warna yang berbeda beda, 1 botol bekas dan tanaman hias.
Hidrogel berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hidrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan. Hidrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena hidrogel berfungsi menyerap dan melepaskan ( absorption - release cycles). Hidrogel mampu menyerap air sebanyak 100 - 200 kali berat hidrogel itu sendiri. Hidrogel ini dapat digunakan untuk pengganti media tanah dan campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dll. Fungsi hidrogel membantu mengurangi volume dan frekuensi penyiraman tanaman.
Cara pembuatannya yaitu, pertama dengan menyiapkan botol bekas aqua 1 liter, kemudian bibit hidrogel dimasukkan ke dalam botol. Kedua, memasukkan air bersih sebanyak 600 liter ke dalam bibit hidrogel. Ketiga, menunggu sampai hidrogel  mengembang selama 3 jam.





 Sembari menunggu hidrogel mengembang, kami melakukan program kerja yang lain yaitu sosialisasi mengenai pengenalan biota bawah air serta pemilahan sampah organik dan non organik. Sosialisasi ini dilakukan dengan pemutaran film  mengenai biota bawah air serta pemilahan sampah organik dan non organik. Siswa dikenalkan dengan berbagai macam binatang-binatang dan tumbuhan-tumbuhan yang ada dibawah laut dan penjelasan mengenai manajemen sampah organik dan non organik. Pada akhir pemutaran film siswa diberi beberapa pertanyaan yang terkait dengan isi film tersebut. Siswa yang bisa menjawab kemudian diberi hadiah berupa makanan kecil. Terlihat siswa sangat aktif dengan selalu menjawab setiap pertanyaan yang kami tanyakan.
Setelah 3 jam, hidrogel tersebut mengembang dan sudah bisa digunakan sebagai media tanam. Kemudian siswa memasukkan tanaman hias ke dalam botol dan meletakkannya di kelas mereka masing-masing. Siswa sangat antusias dengan adanya program kerja ini. Mereka tampak terkesan dan aktif dalam praktek proses pembuatan tanaman hias dengan menggunakan media tanam hidrogel.



0 komentar:

Posting Komentar