Botol-botol plastik bekas merupakan salah satu sampah non organik yang
sangat sulit terdegradasi di lingkungan sehingga harus dimanfaatkan agar tidak
menjadi pencemaran lingkungan. Botol-botol plastik bekas ini masih cukup banyak
terdapat di lingkungan Dusun Bandungsari, Desa Danurejo sebagai hasil dari
limbah rumah tangga. Untuk mengatasi masalah sampah ini, maka salah satu
program kerja yang terkait program multidisplin kami dengan tema “Gerakan Desa
dan Masyarakat Bersih serta Sehat” adalah Pemanfaatan Botol Bekas untuk Tanaman
Hias dengan Metode Hidrogel. Program kerja ini terlaksana pada hari Sabtu, 17
Januari 2014 dengan sasaran siswa anak kelas 3, 4, dan 5 MI Muhammadiyah Danurejo
Kecamatan Mertoyudan dengan jumlah peserta 50 anak.
Kegiatan dimulai pada pukul 11.00 setelah siswa pulang sekolah, kemudian
siswa dikumpulkan ke dalam salah satu kelas.
Siswa kelas 3, 4, dan 5 dibagi menjadi 7 kelompok. Siswa diberi
penjelasan mengenai apa itu hidrogel, fungsi hidrogel, cara menggunakan
hidrogel, cara merawat hidrogel, dan tanaman apa saja yang bisa ditanam di
media hidrogel. Setelah itu, dilanjutkan dengan praktek langsung membuat
tanaman hias dengan menggunakan hidrogel. Setiap kelompok diberi 1 bibit
hidrogel dengan warna yang berbeda beda, 1 botol bekas dan tanaman hias.
Hidrogel berfungsi
menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar.
Hidrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman
digunakan. Hidrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan
melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh
tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan
nutrisi setiap saat karena hidrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (
absorption - release cycles). Hidrogel mampu menyerap air sebanyak 100 - 200
kali berat hidrogel itu sendiri. Hidrogel ini dapat digunakan untuk pengganti
media tanah dan campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian,
perkebunan, hutan dll. Fungsi hidrogel membantu mengurangi volume dan frekuensi
penyiraman tanaman.
Cara pembuatannya yaitu, pertama dengan menyiapkan botol bekas aqua 1
liter, kemudian bibit hidrogel dimasukkan ke dalam botol. Kedua, memasukkan air
bersih sebanyak 600 liter ke dalam bibit hidrogel. Ketiga, menunggu sampai hidrogel mengembang selama 3
jam.
Sembari menunggu hidrogel
mengembang, kami melakukan program kerja yang lain yaitu sosialisasi mengenai
pengenalan biota bawah air serta pemilahan sampah organik dan non organik.
Sosialisasi ini dilakukan dengan pemutaran film
mengenai biota bawah air serta pemilahan sampah organik dan non organik.
Siswa dikenalkan dengan berbagai macam binatang-binatang dan tumbuhan-tumbuhan
yang ada dibawah laut dan penjelasan mengenai manajemen sampah organik dan non
organik. Pada akhir pemutaran film siswa diberi beberapa pertanyaan yang
terkait dengan isi film tersebut. Siswa yang bisa menjawab kemudian diberi
hadiah berupa makanan kecil. Terlihat siswa sangat aktif dengan selalu menjawab
setiap pertanyaan yang kami tanyakan.
Setelah 3 jam, hidrogel tersebut mengembang dan sudah bisa digunakan
sebagai media tanam. Kemudian siswa memasukkan tanaman hias ke dalam botol dan
meletakkannya di kelas mereka masing-masing. Siswa sangat antusias dengan
adanya program kerja ini. Mereka tampak terkesan dan aktif dalam praktek proses
pembuatan tanaman hias dengan menggunakan media tanam hidrogel.
0 komentar:
Posting Komentar